Home » » Pohon Mangga di Halaman Rumah

Pohon Mangga di Halaman Rumah

Written By ahmad tirtayasa on Thursday, December 18, 2014 | 1:12 AM





Buah mangga merupakan tanaman buah tahunan berupa pohon asalnya dari Negari India. Lalu tanaman ini menyebar ke wilayah Asia Tenggara termasuk Malaysia dan Indonesia. Klasifikasi botani tanaman mangga adalah sebagai berikut:




  • Divisi : Spermatophyta
  • Sub divisi : Angiospermae
  • Kelas : Dicotyledonae
  • Keluarga : Anarcadiaceae
  • Genus : Mangifera
  • Spesies : Mangiferaspp

Buah mangga yang sudah matang merupakan buah yang banyak digemari. Mangga yang muda dapat diawetkan dengan kadar gula tinggi menjadi manisan baik kedalam bentuk basah atau kering.

Mengingat besar manfaatnya dan rasanya yang manis, ingin rasanya mengembangbiakannya di halaman rumah, di Indonesia banyak sekali jenis mangga yang beredar dipasaran, mulai dari :

  • Mangga Harumanis yang buahnya lembut dan manis,
  • Mangga Indramayu yang manis dan bersagu,
  • Mangga manalagi super manis dan berwarna putih,
  • Mangga Golek bentuknya yang panjang teksturnya berjarot,
  • Mangga apple warnanya kuning kemerah-merahan seperti buah apple rasanya manis asam. 
Silahkan memilih pohon buah mangga mana yang anda pilih untuk dikembang biakkan di halaman rumah anda. Dan yang perlu diperhatikan juga karakteristik pohon mangga yang anda pilih, apakah rimbun banyak daunnya atau apakah akarnya yang membahayakan pondasi rumah anda, dan lain sebagainya.



Syarat Tanam
Iklim, Tanaman Buah mangga cocok hidup di daerah dengan musim kering selama 3 bulan. Masa kering diperlukan sebelum dan sewaktu berbunga. Jika ditanam di daerah basah, tanaman mengalami banyak serangan hama dan penyakit serta gugur bunga atau buah jika bunga muncul pada saat hujan.






Tanah yang baik untuk budidaya mangga adalah tanah yang gembur mengandung pasir dan lempung dalam jumlah yang seimbang, Derajat keasaman tanah (pH tanah) yang cocok adalah 5.5-7.5. Jika pH di bawah 5,5 sebaiknya dikapur dengan dolomit.


Mangga dapat ditanam di dataran rendah dan menengah dengan ketinggian 0-500 meter diatas permukaan laut, di dataran rendah dan menengah akan menghasilkan buah yang lebih bermutu dan jumlahnya lebih banyak dari pada didataran tinggi.
 

Pengembangbiakan bisa melalu biji, okulasi, dan cangkok, untuk pengembangbiakan melalui Biji tidak direkomendasikan karena membutuhkan waktu yang lama.


Pengembangbiakan terbaik adalah dengan cara okulasi (menempelan tunas dari batang atas yang buahnya berkualitas ke batang bawah yang struktur akar dan tanamannya kuat). Batang bawah untuk okulasi dalam bibit di persemaian yang sudah berumur 9-12 bulan. Setelah penempelan, stump (tanaman hasil okulasi) dipindahkan ke kebun pada umur 1,5 tahun. Okulasi dilakukan di musim kemarau agar bagian yang ditempel tidak busuk.
 





Pencangkokan, batang yang akan dicangkok memiliki diameter 2,5 cm dan berasal dari tanaman berumur 1 tahun. Panjang sayatan cangkok adalah 5 cm. Setelah sayatan diberi tanah serta pupuk kandang (1:1), kemudian dibungkus dengan plastik atau sabut kelapa.


Kemudian setelah bibit siap kita siapkan media tanamnya, Pembuatan Lubang Tanam, Lubang tanam dibuat dengan panjang, lebar dan kedalaman 100 cm. Pada waktu penggalian, galian tanah sampai kedalaman 50 cm dipisahkan dengan galian dari kedalaman 50-100 cm. Tanah galian bagian dalam dicampur dengan pupuk kandang lalu dikeringkan beberapa hari. Masukkan tanah galian bagian atas, diikuti tanah galian bagian  bawah. Pembuatan lubang tanam dilakukan pada musim kemarau.

Cara Penanaman, lubang tanam yang telah ditimbun digali kembali dengan ukuran panjang dan lebar 60 cm pada kedalaman 30 cm, taburi lubang dengan furadan 10-25 gram. Polibag bibit digunting sampai ke bawah, masukkan bibit beserta tanahnya ke dalam tanah galian sampai membentuk guludan. Tekan tanah di sekitar batang dan pasang kayu penyangga tanaman.


Penyiangan tidak dapat dilakukan sembarangan, rumput dan gulma yang telah dicabut dapat dibenamkan atau dibuang ke tempat lain agar tidak tumbuh lagi. Penyiangan juga biasa dilakukan pada waktu penggemburan dan pemupukan.
Penggemburan, tanah yang padat dan tidak ditumbuhi rumput di sekitar pangkal batang perlu digemburkan, biasanya pada awal musim hujan. Penggemburan tanah di sekitar pohon mangga cangkokan jangan dilakukan terlalu dalam.


Pemupukan dilakukan dengan Pupuk organic dengan waktu pemberian sbb :
1. Umur tanaman 1-2 tahun: 10 kg pupuk kandang, 5 kg pupuk kandang.
2. Umur tanaman 2,5–8 tahun: 0,5 kg tepung tulang, 2,5 kg abu.
3. Umur tanaman 9 tahun: tepung tulang dapat diganti pupuk kimia SP-36, 50kg pupuk kandang, 15 kg abu.
4. Umur tanaman > 10 tahun: 100 kg pupuk kandang, 50 kg tepung tulang, 15 kg abu.

Pupuk kandang yang dipakai adalah pupuk yang sudah tercampur dengan tanah. Pemberian pupuk dilakukan di dalam parit keliling pohon sedalam setengah mata cangkul (5 cm).


Mangga cangkokan mulai berbuah pada umur 4 tahun, mangga okulasi pada umur 5 - 6 tahun. banyaknya buah panen pertama hanya 10 - 15 buah, pada tahun ke 10 jumlah buah dapat mencapai 300 - 500 buah per pohon. Panen besar biasanya jatuh di bulan September-Oktober.

Tanda buah sudah dapat dipanen ialah adanya buah yang jatuh karena matang sedikitnya 1 buah/pohon, warna buah harumanis atau manalagi berubah menjadi hijau tua kebiruan, warna buah mangga golek atau gedok berubah menjadi kuning kemerahan, buah yang dipetik harus masih keras, jika sudah lembek berarti terlalu matang biasanya dagingnya banyak berserat (jarot).

Demikianlah selamat berkebun dihalaman rumah anda. 




0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.